Kelahiran adalah sesuatu hal yang
sakral bagi bangsa Indonesia, karena begitu pentingnya untuk menyambut sang
buah hati si ibu yang akan terlahir kedunia, maka begitu banyak macam cara
setiap suku yang ada Indonesia untuk proses kelahiran.
Dan di artikel ini saya akan
menjelaskan tentang bagaima cara suku bali untuk menyambut kelahiran si cabang
bayi.
Sejak hari sebelum kelahiran.
Misalnya, terdapat serangkaian larangan bagi ibu yang sedang hamil, yakni:
tidak boleh makan makanan yang berdarah segar, hukumnya tidak boleh seperti
ketika seorang wanita yang sedang menstruasi memasuki kuil; ibu yang sedang
hamil tidak diperbolehkan untuk memakan daging kerbau atau babi; tidak boleh
melihat orang yang terluka atau darah apalagi melihat orang yang meninggal; dan
harus diam di rumah dengan upacara penyucian yang memungkinkan kelahirannya
berjalan normal.
Bapak dari sang bayi diharapkan
untuk hadir pada saat hari kelahiran sang bayi dan menemani sang istri. Ketika
sang bayi lahir, sang bapak harus memotong ari-ari dengan menggunakan pisau
bambu, lalu dimasukkan ke dalam kantung, dan kemudian dilingkarkan di leher
sang bayi di kemudian hari.
Pada hari ke 21 setelah kelahiran
sang bayi, menurut kalender Bali, sang bayi akan dipakaikan pakaian, seperti;
gelang dari emas atau perak sesuai dengan sistem sosial yang ada. Ukuran
kedewasaan bagi wanita ditentukan dari waktu pertama kali mengalami menstruasi
dan kesiapan untuk menikah.
Ritual Potong Gigi | Foto dari:
ANTARA/Nyoman Budhiana
Upacara kelahiran dan pubertas hanya
merupakan pembuka dari serangkaian upacara dan perayaan yang menemani
perjalanan setiap kegiatan keseharian masyarakat Bali, dari makan sampai
menjelang tidur, dari berjalan sampai dengan bertutur kata.
Sumber :
http://www.wacananusantara.org/mengenal-budaya-bali-lebih-dekat/
0 komentar:
Posting Komentar